Penghujung akhir februari 2012. Deadline
terakhir aku untuk mengumpulkan serakan Cinta yang dulu sempat utuh,
kujatuhkan, pecah, kemudian sengaja kusingkirkan karena alasan malu pada
manusia.
Senin, 27 Februari 2012
Di Puncak pengeleman mozaik Cinta #1
Selasa, 14 Februari 2012
Cinta? Muak sudah. Kecuali ...
Masih dalam rangka mengumpulkan banyak cinta, Aku bermalam
hanya dengan-Nya. Dan aku mengadu:
Aku muak dengan Cinta
Kalo dengan cinta, aku menjadi tidak rela
Melepaskan segala yang beraroma sementara
Bau – bau dunia saja
Jumat, 03 Februari 2012
Bukan Cinta Biasa
Tidak cukup
sebenarnya…
Ku
ekspresikan hanya dengan satu kata
Bahkan kalau
harus disimpulkan
Mungkin bisa kutulis
berbulan-bulan
Begitulah…
Ketika
lirik-lirik cinta berulah
Satu bait puisi diatas adalah prolog “Ketika aku
dikenalkan-Nya cinta”, yang sengaja aku menulisnya untuk mewakili sebuah
catatan awal tahun 2007. Ya….. Tahun 2007.
Minggu, 01 Januari 2012
Hujan; “Selamat Tahun Baru Kawan!!!”
“memang mantapz, malam penuh diorama.
Aku suka”, kira – kira begitulah Aku menuliskannya dalam diary sebelum tidur
pertamaku di tahun baru. 1 januari 2010 jam 05.50.
Hujan rintik malam ini mengulang
kembali memori yang masih samar aku mengingatnya. Tidak deras memang, tapi
cukup membuatku basah dalam perjalanan sekitar lima kilometer dari tempat kos
ke masjid al Ikhlas, Perumahan Bumi Marina Emas Keputih. Dua tahun silam.
Jumat, 23 Desember 2011
"Kue Gabus" Ibu
Aku masih ingat waktu itu. Waktu itu dalam hitungan menit ia
mengalah. Berbagai macam rengekan ia coba untuk menjadikannya senyum di akhir
perjalanan. Senjatanya cukup sederhana, sepotong ‘roti gabus’ Aku menyebutnya.
Hampir tiap bulan sekali kami berdua mengalami perjalanan yang sama. Dari rumah
kami yang terletak di pelosok kabupaten, kami naik jasa angkutan pedesaan
menuju pusat kota Tulungagung. Perjalanan yang menurutku paling mengesankan dan
Aku tunggu-tunggu kala itu.
Selasa, 20 Desember 2011
Ingatkah Kau Kawan.....???
"...........mengarungi samudra kehidupan, kita ibarat para pengembara, hidup ini adalah perjuangan, tiada masa tuk berpangku tangan..........."
(Shoutul Harokah: Bingkai kehidupan)
Tak ubahnya kita sebagai hamba yang lahir tanpa kita memintanya, maka semata mata adalah karena-Nya. Karena kehendak dan design cerita-Nya. Sehingga keterbatasan kita terhadap dunia dan ilmunya bak pengembara yang asing dengan rimbanya. "Berjuang" kemudian menjadi niscaya untuk senatiasa kita azzamkan dalam pengembaraan kita.
Senin, 19 Desember 2011
Ketika Nanti Aku Mati
maka sebelumnya aku akan bercita-cita.....
beazzam untuk dunia
tentang aku, kamu, dan semua
menaklukkan segala pinta yang sedari lahir terfitrohkan
beazzam untuk dunia
tentang aku, kamu, dan semua
menaklukkan segala pinta yang sedari lahir terfitrohkan
Langganan:
Postingan (Atom)